Ono Dino Ono Upo 4 oleh Lilik Gunawan “jago bisnis online”
ONO DINO ONO UPO 4
Buat temen-temen yang masih no-work…
Pernah berharap gini: Anda dicari-cari orang yang mau ngasih kerjaan. Dan bukannya Anda yang kesana-kemari cari kerja?
Atau Anda me-wawancara-i Direktur Pemilik Pekerjaan dan bukannya malah Anda yang di-wawancara-i?
Atau Anda berhak milih mau menerima atau menolak suatu pekerjaan?
Buat temen-temen yang work-but-less-paid…
Pernah berharap gini: Anda bisa menentukan sendiri berapa Anda dibayar untuk suatu pekerjaan?
Atau nggak perlu lagi punya prinsip “lebih baik kerja mati-matian daripada mati-matian cari kerja”?
Mustahil???
Anda percaya nggak kalau ada yang ngomong bahwa para pemilik pekerjaan itu sama bingungnya dengan para pencari kerja?
Coba dipikir, ngapain capek-capek nyeleksi bertumpuk-tumpuk surat lamaran kerja, riwayat hidup, fotocopy ijasah, foto/pas foto,…padahal nggak ada hubungannya sama sekali dengan kerjaan yang ada!
Sebagai contohnya,
[Yth. Ybs. Jangan marah ya, ini cuma contoh biar semua temen-temen yang lain semakin ngerti maksud saya]
Penjual tiket/karcis.
Untuk pekerjaan ini sebetulnya asal bisa bedain uang ribuan, puluhan, lima puluhan, ratusan ribu, sudah cukup. Ditambah bisa make kalkulator buat ngitung kembalian.
Plus training seminggu buat pengenalan ruang-lingkup kerja.
Bukankah ijasah SD/SMP saja sudah cukup? Tapi kenapa harus diisi D3/S1?
Tahu jawabnya? Karena kelebihan stok pencari kerja, jadi bos milih yang ijasahnya paling tinggi, toh, mereka mau juga dibayar murah…!!!
Kejam, nggak adil,…tapi nyatanya begitu.
Menyedihkan.
Sebetulnya memang ada pekerjaan yang membutuhkan spesifikasi pendidikan khusus [notice: khusus, bukan tinggi]. Tapi kerja seperti ini langka dan cuma dibutuhkan di area-area tertentu.
Sedangkan kebanyakan pekerjaan nggak butuh orang yang smart-smart amat. Asal bisa kerja, udah cukup.
Berarti intinya…
Kenapa masih banyak juga yang no-work atau work tapi nggak dibayar semestinya?
Jawabnya: karena nggak ada peluang buat pencari kerja untuk menjual dirinya!
Maksudnya: upah sudah ditentukan nilainya secara fix/tetap.
Artinya nggak ada lagi tawar-menawar. Kalau mau kerja gajinya segitu, kalau nggak mau silakan cari kerja lain aja…
Padahal di tempat lain juga sama.
Solusinya?
Ini penting banget: Pemilik kerjaan harus tahu pegawai yang dia cari itu yang bagaimana.
Dan pencari kerja harus tahu nilai dirinya. Caranya?
Gampang: di-tes!
Tapi tes-nya jangan pake ramalan kerja. Tes-nya harus sama yang qualified. Nah, nanti berdasarkan hasil bisa diketahui cocoknya kerja di mana.
Jadi bisa fokus belajarnya, khusus di bidang keahliannya itu.
Otomatis kalau ahli, pasti nilainya lebih tinggi. Dan bayarannya pasti lebih gede dibanding yang biasa-biasa saja.
Atau kalau nggak punya modal buat tes psikologi ya pake cara lama saja: trial and error. Atau dengan kata lain cari saja kesana-kesini, ntar akhirnya pasti ketemu juga sama yang cocok.
Bagaimana bisa tahu kalau udah ketemu sama yang cocok?
Kerja tu adem.
Pokoknya menikmati kerja lah. Betah lama-lama. Seakan nggak peduli mau dibayar berapa aja, asal gede sih… :-)
Tapi khusus cara trial and error, harus selalu ingat:
Gagal is sukses yang nggak jadi.
Pengalaman is guru yang njengkelin!
[:-) makanya jadi orang harus sabar… (:-]
ONO DINO ONO UPO 4
Simbah Guno Rumekso punya nasihat bagus:
Ono dino ono upo.
Angger gelem obah, mesthi entuk sandungan.
Asal mau kerja, pasti nanti dapet rejeki nomplok.
Ya iyalah, kalau cuma diem aja nggak ngapa-ngapain siapa yang mau ngasih duit! [kecuali moyangnya kaya-raya jadi dapet warisan gede…]
Tapi hal ini nggak kontradiksi sama nasihat simbah yang lain lho.
Jadi meskipun obah-nya itu cuma mikir tetap saja namanya obah/kerja.
Ya memang maksud saya: jadi jago bisnis online.
Cuma duduk-duduk aja di rumah, kerjanya cuma mikir.
Tapi tetap saja bisa dapet sandungan.
Maksud ‘sandungan’ di sini adalah rejeki nomplok.
Contohnya: dari AdSense.
Pembayarannya via cek baru dikirim setelah mencapai USD 100. Nanti setelah dipotong biaya macem-macem dapetnya sekitar 700 ribu.
Lumayan kan?
Ya untuk ukuran orang yang cuma duduk-duduk di rumah…
Tapi idealnya memang harus bisa bisnis online maupun offline. Tentu sandungan-nya lebih banyak.
Asal jangan serakah aja.
Ntar kesandung beneran = jempole mlenthung!
Sekian.
Salam hangat dari saya,
Lilik Gunawan.
http://jago-bisnis-online.blogspot.com
email: gunawanlilik@gmail.com
( c ) 2009 Lilik Gunawan
“jago bisnis online”
No comments:
Post a Comment
Mohon berikan saran dan komentar Anda di sini. Tidak ada blog yang sempurna, semoga masukan Anda bisa membantu blog ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Terima kasih.