04 July 2009

ONO DINO ONO UPO 8

Ono Dino Ono Upo 8 oleh Lilik Gunawan “jago bisnis online”


ONO DINO ONO UPO 8

When there is a day, there are efforts for a rice.

Maaf, kalau translation-nya nggak bener…gimana mau bener lha wong ngomong Jawa saja kliru-kliru…

Setelah mencermati acara Debat Capres di tivi, Simbah Guno Rumekso dengan bangga menyimpulkan bahwa ternyata para Capres kita telah sangat dalam pemahamannya terhadap issue Ono Dino Ono Upo yang dilontarkan oleh Simbah.

Dan ternyatanya lagi Beliau-beliau itu juga punya komitmen yang bagus untuk berusaha mewujudkan hal itu, sehingga setiap orang Indonesia bisa punya akses yang bebas ke sebutir nasinya.

Bayangkan, semua pertanyaan yang canggih-canggih bisa dijawab dengan sangat memuaskan. Dan tentunya tetap dengan bahasa yang sederhana sehingga nggak mungkin bikin rakyat bingung.

Misalnya tentang “cara bikin betul barang rusak”. Ternyata masalah yang sangat dahsyat itu bisa dijelaskan solusinya dengan cara-cara yang terlihat lebih mudah dibanding tukang reparasi tivi ketika ketemu tivi mati.

Dan memang iya. Dari pimpinan sampai ke anak buah terus ke rakyat sendiri harus “diperbaiki” secara menyeluruh. Baik mental maupun kehidupannya.

Bahkan untuk masalah-masalah yang nggak ada solusinya pun bisa dicarikan jalan keluar agar efek yang ditimbulkan bisa dinimalisir…ayam sori…di-mi-ni-ma-li-sir.

Sehingga makin mantep kita sama mereka, siapa saja yang kita contreng nanti. Asal bikin dari Sabang sampai Merauke, dari Sangir ke Talaut, bisa bersatu. Mau lanjut moodel bagaimana seterahlah…


Now what?
Biasa, apa hubungannya semua ini dengan jago bisnis online?

Kebijakan apapun yang dibuat oleh negara, dalam hal ini pemerintah, pasti amat sangat berpengaruh terhadap semua rakyat. Entah itu besar atau kecil pengaruhnya.

Nah, dalam hal ini sejak karena kebijakan yang disorot adalah Ono Dino Ono Upo maka pengaruh yang sangat jelas adalah rakyat harus ikut berpatisisapi…ayam sori…ber-par-ti-si-sa-pi…eh ayam sori lagi…ber-par-ti-si-pa-si. Ya berpartisipasi. :]

Yaiyalah, kebijakan Ono Dino Ono Upo pastilah sangat perlu melibatkan rakyat, karena siapa coba yang mau makan nasi-nya nanti? Rakyat juga kan?

Jadi kebijakan Ono Dinbo Ono Upo-nya nanti harus benar-benar didesain sedemikian rupa sehingga rakyat benar-benar terlibat dari mulai proses produksi, pemasaran, sampai ke konsumsi.

PRODUKSI

Rakyat harus dilibatkan dalam proses pemilihan benih yang akan ditanam:

Mau yang bisa panen 2 kali, atau yang cuma sekali. [sekali hasil banyak atau 2 kali hasil sama banyak, pilih mana?]

Mau yang tahan wereng atau yang tidak tahan wereng. [aneh ya, wereng aja nggak mau, kok kita manusia malah mau… :]

Kebijakan pemilihan benih ini harus di-lo-ka-li-sa-si biar nggak keliru. Jangan sampai di daerah kering yang nggak-pernah-ada-air dikasih benih yang butuh pasokan air banyak. Dan sebaliknya tentu.

Lalu kalau sudah dipilih benihnya mau ditanam di mana. Tentu pertimbangannya adalah siapa yang mau nanam. Di daerah yang rakyatnya bangun paginya jam 12 siang tentu pasti tidak akan berhasil. [cocoknya ditanami sekolah security, biar jadi pengawas tanaman padi…dari hama tikus :]

Terus proses pengolahan tanahnya/sawahnya. Mau dibajak atau dicangkul. Kalau pingin buka lapangan kerja banyak ya dicangkul…soalnya kalau dibajak pakai traktor cukup dua orang saja sudah cukup untuk mengolah sawah yang berhektar-hektar…[pantesan banyak petani kita yang nggak punya kerja, soalnya sawahnya sudah terlanjur di-kon-ver-si entah jadi apa, dan yang masih punya sawah diolah pakai mesin…] :(

Pemilihan pupuknya juga penting. Jangan sampai pupuk yang dipilih produk impor. Bisa habis de-vi-sa kita buat beli pupuk. Penting sekali untuk produksi pupuk yang or-ga-nik, jadi bahan bakunya dari alam, untuk alam, dan oleh alam. [kayak capres saya aja, dari rakyat, dipilih oleh rakyat, dan untuk rakyat…]

Pokoknya harus rakyat dilibatkan di setiap prosesnya produksi.

PEMASARAN

Padi tu produk yang aneh, menurut saya, soalnya yang bikin produk petani tapi YANG BIKIN HARGA entah siapa. Pantes aja para petani kita nggak bisa kaya. Ya bagaimana bisa untung kalau semua proses produksi dia yang nanggung tapi waktu jual produk, pihak lain yang bikin harganya…ya rugilah…dong tombok dong!!!

Kita semua tahu bahwa website Deptan (Departemen Pertanian)
www.deptan.go.id itu masih sangat kurang manfaatnya bagi para petani kita. Banyak faktornya, website-nya yang bukan didesain untuk petani, dan petaninya yang belum punya akses ke sana.

Ini sangat penting untuk dimasukkan dalam rancangan kebijakan Ono Dino Ono Upo. Alasannya karena, semua butuh nasi!!!

Bahkan yang nggak butuh pun jadi butuh. Bayangkan, kalau yang satu makan nasi sementara yang lain makan roti, terus yang makan nasi nggak punya beras, apa mau dia dipaksa makan nasi?

[kalau saya sih, meskipun perut dah kenyang makan roti, tapi kalau belum makan nasi ya tetep bilang hari ini belum makan… :]

Mulut kadang bisa bohong, tapi perut? Nggak bakalan mau, kan dia deket banget sama hati nurani.

Intinya, rakyat harus tahu dan dijamin, bahwa jika biaya produksi sekian, break even point-nya sekian, persentase ROI (Return of Investment)-nya sekian, maka harga yang logis adalah sekian.

Ini penting biar semua rakyat ngerti bahwa harga yang ada itu sudah dirancang sedemikian rupa sehingga TIDAK ADA PIHAK YANG DIRUGIKAN, baik secara sengaja maupun tidak.

Oh ya, jangan lupa. Mau dipasarkan di mana dan dalam bentuk apa, juga penting dipertimbangkan. Beras atau nasi? Beras kalau rakyatnya sempat masak. Nasi buat rakyat yang punya bisnis di bidang lain, terutama bisnis online. [biasanya kalau sudah online jadi lupa segalanya sampai lupa tadi masak nasinya sudah proses sampai mana…tahu-tahu sudah bau harum yang keterlaluan...sampai-sampai pancinya ikut mateng, terlalu mateng…jadi crispy and renyah] :(

KONSUMSI

Bagaimana jadinya nanti apa dikonsumsi dalam bentuk beras langsung nasi, atau diolah dulu jadi nasi ayam, nasi uduk, nasi kuning, atau nasi-nasi lain yang pada dasarnya tetep nasi juga cuma diolah dengan cara yang berbeda-beda sehingga punya rasa yang berbeda.

Jangan salah, ini penting juga. Ada rakyat yang suka nasinya mirip beras alias keras, maksudnya biar awet nggak laper-laperrr. Ada rakyat yang suka agak empuk, biar ususnya ringan bekerja.

Atau ada juga yang suka nasinya lembut padahal dia juga tahu kalau “nasi sudah jadi bubur” itu artinya sesal kemudian tak berguna…apalah daya kalau perut sudah menuntut, jalan satu-satunya adalah nurut, daripada nanti semaput, hayo?

Penting juga didesain sistem konsumsinya yang bagus. Mau masak sekali dimakan berkali-kali atau masak sekali dihabiskan sekali itu juga. Kalau saya sih suka yang kedua, tujuannya biar nasinya baru and anget terus.

ONO DINO ONO UPO 8

Oke, sekarang saatnya bertindak. Saya persilakan Anda untuk berjuang di tempat masing-masing untuk mendapatkan jatah sebutir nasinya.

Berjuang, berjuang, berjuang.
Semangat, semangat, semangat.

Dah, ya. Saya sendiri mau tidur…

Gitu.
Terima kasih.

Salam Ono Dino Ono Upo dari Kutoarjo,
LILIK GUNAWAN
“blogger ndesa ikut mbangun bangsa”

Jl. Klepu Bedug
Kutoarjo 54212
Purworejo, Jawa Tengah
Indonesia

http://jago-bisnis-online.blogspot.com
email: gunawanlilik@gmail.com

Tulisan ini telah dibuat semenarik dan seakurat mungkin. Apabila ada informasi yang nggak beres mohon saya diberitahu. Terima kasih.

( c ) 2009 Lilik Gunawan
“jago bisnis online”

No comments:

Post a Comment

Mohon berikan saran dan komentar Anda di sini. Tidak ada blog yang sempurna, semoga masukan Anda bisa membantu blog ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Terima kasih.